[Jakarta, 1 Oktober 2024] - Pusat Studi Infrastruktur Indonesia (PSII) dengan bangga meriliskan webinar keduanya yang berjudul "Mobilitas Berkelanjutan: Langkah Menuju Transportasi Hijau yang Rendah Emisi," yang diadakan pada tanggal 27 September 2024. Webinar ini hampir dihadiri 82 peserta yang aktif berpartisipasi dalam diskusi yang sangat substansial dan mendalam. Berbagai isu penting seputar isu transportasi hijau rendah emisi bahkan studi kasus telah dibahas dengan detail oleh para narasumber dan peserta.
Dalam webinar ini, menghadirkan pembicara yang terdiri dari Dadang Meru Utomo, S.T., M.U.R.P., Ph.D(Dosen Fakultas Teknik Universitas Brawijaya), Daud Joseph S.T., M.G.M. (Direktur Operasional dan Keselamatan PT Transportasi Jakarta), dan Abiyyi Yahya Hakim (Youth Strategy Team The Climate Reality Project Indonesia) memberikan wawasan dan diskusi mendalam mengenai pembahasan transportasi hijau yang rendah emisi dari berbagai sudut pandang akademisi, pemerintah, NGO, serta masyarakat melalui peserta webminar dalam rangka mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Hasil diskusi utama dari webinar ini menekankan pentingnya penerapan transportasi hijau untuk meminimalkan jejak karbon dan emisi polutan lainnya serta mengurangi dampak negatif terhadap berbagai aspek penting, termasuk lingkungan, perubahan iklim, dan kualitas udara.
Berharap hasil diskusi ini dapat menjadi landasan dalam masyarakat untuk mengetahui pentingnya penerapan transportasi hijau rendah emisi untuk pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia. Berdasarkan tingginya antusiasme dan banyaknya pertanyaan dari peserta, PSII berencana menyelenggarakan kegiatan serupa baik dalam bentuk webinar maupun workshop, untuk menindaklanjuti tema yang dibahas kali ini. Selain itu, Pusat Studi Infrastruktur Indonesia berhasil merilis artikel yang merangkum keseluruhan informasi penting dalam webinar tersebut yang dapat diunduh pada laman dibawah sebagai berikut.
Kontak Media:
Malindo Andhi Saputra Marpaung
Program Director
Pusat Studi Infrastruktur Indonesia (PSII)
Comments