top of page
Gambar penulisPSII Indonesia

Tingkatkan Akses Universal Air Bersih dan Sanitasi di Batam

Diperbarui: 23 Mei 2020

Infrastruktur air bersih sangat esensial dalam memenuhi kebutuhan hidup masyarakat, tak terkecuali di kawasan kepulauan. Pembangunan infrastruktur air bersih di kawasan kepulauan diperkirakan menemui tantangan yang lebih berat disbanding kawasan perkotaan atau perdesaan. Pasalnya, diperlukan skenario yang komprehensif dengan mempertimbangkan proses penyulingan air hingga layak minum, serta perencanaan yang matang untuk sistem pembuangan limbah rumah tangga sehingga tidak mencemari air bersih.

Tahun 2018, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menganggarkan sebanyak Rp 21,3 miliar Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) kawasan kepulauan Batam. DAK tersebut diberikan melalui Dinas CKTR Batam. Lokasi pembangunan SPAM diantaranya dilakukan di wilayah Tanjunggundap di Kelurahan Tembesi Kecamatan Sagulung, Pulau Geranting di Kelurahan Pulau Terong Kecamatan Belakangpadang, dan Rempang Cate di Kelurahan Rempang Cate Kecamatan Galang. Sedangkan SPALD dibangun di Kelurahan Kasu dan Sekanak Raya Kecamatan Belakangpadang, serta Kelurahan Ngenang Kecamatan Nongsap.

Pemerintah Batam terus berkonsentrasi pada penyediaan air bersih di setiap pulau. Rencananya, program yang akan diajukan pada tahun 2019 akan terkait pada SPAM dan SPALD. Hingga pertengahan tahun 2018, akses air bersih warga pulau penyangga masih sekitar 20 persen, sementara untuk warga pulau utama sudah mencapai 96 persen.


Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau mengajukan total anggaran sebanyak Rp 64,7 miliar dari Dana Alokasi Khusus 2019 untuk 19 kegiatan pembangunan di pulau-pulau penyangga. Pembangunan SPAM akan tersebar di lima lokasi, sedangkan pembangunan SPALD tersebar di 12 lokasi, ditambah dengan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) untuk dua lokasi. Pembangunan tersebut diantaranya dilaksanakan di Pulau Labu, Boyan, Banun, Karas, Kasam, Kasu, Sembulang, Bulang Lintang, Jolo, Temoyong, Lance, Cengkui, Buluh, Terong, dan Belakangpadang.


DAK bidang air minum dan sanitasi diharapkan mampu mewujudkan akses universal terhadap air minum dan sanitasi. Rencana penyediaan infrastruktur air bersih dan sanitasi di Batam diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat di kawasan kepulauan. Selain meningkatkan kebersihan dan kesehatan masyarakat setempat, keberadaan infrastruktur air bersih dan sanitasi diharapkan mendukung program pemerintah dalam meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Disadur dari Yuniarti Jannatun Naim dalam www.antaranews.com pada 7 Mei 2018

12 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page