top of page

Pesona Pariwisata Bali Jadi Aset Nasional

Sektor pariwisata menjadi bagian terpeting dalam roda penggerak perekonomian Indonesia. Sejak tahun 2016, sektor pariwisata mampu menyumbang porsi terbesar kedua devisa negara setelah minyak kelapa sawit mentah. Maka tak ayal jika pemerintah terus fokus mengembangkan dan membangun pariwisata guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Apalagi, pariwisata dianggap sebagai industri yang paling mudah dan murah untuk dikembangkan dalam upaya meningkatkan devisa negara. Hal ini mendorong setiap pemerintah daerah terus menggenjot sektor pariwisata yang ada di daerahnya.


Pembahasan terkait pariwisata Indonesia tidak bisa dilepaskan dengan pariwisata di Bali. Bali dengan julukannya sebagai pulau dewata telah berhasil menjelma sebagai pariwisata yang mendunia bahkan nama Bali lebih terkenal dibanding Indonesia. Kondisi lingkungan alam yang masih terjaga dan terawat, berbagai pilihan destinasi wisata alam, budaya, dan buatan yang beragam, masyarakat yang ramah, dukungan infrastruktur yang memadai, dan harga yang bersaing menjadikan Bali sebagai tempat wisata favorit para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.


Wisatawan Mancanegara di Pintu Masuk Pura Ulun Danu Bratan

Provinsi Bali kerap menyabet berbagai penghargaan nasional dan internasional. Sebut saja Travellers Choice Awards 2017, ASEAN Sustainable Tourism Awards 2018, dan yang terbaru adalah penghargaan Yokatta Wonderful Indonesia Tourism Awards 2018 berhasil diraih oleh pulau seribu pura itu. Sejumlah daerah di Bali, seperti Kabupaten Badung, Buleleng, Gianyar, dan Klungkung mampu mendominasi untuk kategori Kabupaten Terbaik Nasional. Yokatta Wonderful Indonesia Tourism Award ini diselenggarakan untuk memilih daerah-daerah yang memiliki komitmen, kinerja, inovasi, kreasi, dan leadership dalam membangun pariwisata.


Prestasi pariwisata yang didapatkan Bali dibuktikan melalui rekam jejak kontribusi wisata Bali dalam PDB Indonesia. Pariwisata di Bali mampu berkontribusi sebanyak 40% terhadap sektor pariwisata nasional. Tercatat pada tahun 2016, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali sebanyak 4.927.937 atau meningkat sebanyak 23,14% dari tahun sebelumnya, dengan jumlah wisatawan tertinggi berasal dari Australia dan China (Bali Dalam Angka 2017). Bali telah menjadi gerbang utama masuknya wisatawan mancanegara ke Indonesia, sehingga mendorong perkembangan pariwisata di daerah ini menjadi begitu pesat.


Selain itu, konsep 3A (Attraction, Accessibility, Amenity) yang menjadi kunci pengembangan pariwisata telah dimiliki oleh Bali sejak lama. Dari aspek daya tarik utama yang ditawarkan pada beberapa destinasi wisata di Bali adalah keindahan alamnya, wisata bahari dengan adanya pasir putih, sunset and sunrise spots snorkeling, scuba diving. Ada pula wisata budaya dengan berbagai festival seni budaya, kegiatan tradisi dan adat, bangunan pura, kearifan lokal yang menunjukan keharmonisan antara budaya dan alam pun menjadi daya tarik bagi wisatawan.


Aspek aksesibilitas Bali dapat dikatakan cukup memadai. Bandara internasional Ngurah Rai menjadi pintu masuk wisatawan domestik dan internasional, seperti China, Australia, Hongkong, dan Dubai. Jasa akomodasi yang berlimpah semakin memudahkan pengunjung untuk berwisata ke Bali. Penyediaan fasilitas dan layanan bagi wisatawan Bali sangat mapan. Hal tersebut nampak dari jumlah hotel, restauran, ATM, shopping center, money changer, toko souvenir, toilet umum, dan fasilitas lainnya. Tercatat pada tahun 2015, terdapat 281 hotel bintang dengan 31.596 kamar tersedia dan 44.657 tempat tidur. Tahun 2016, terdapat 2.217 restauran dan rumah makan dengan 100.658 tempat duduk tersedia, dan terdapat 371 biro perjalanan wisata (Bali Dalam Angka, 2017).


Keberhasilan Bali dalam bidang pariwisata merupakan prestasi yang diupayakan oleh seluruhstakeholders. Menjadi tugas dan kewajiban seluruh pihak untuk terus berinovasi dan kreatif menciptakan strategi-strategi baru untuk meningkatkan daya tarik para wisatawan berkunjung ke Bali. Melalui prestasi yang telah diraih Balidiharapkan mampu meningkatkan motivasi pengembangan dan pembangunan pariwisata nasional yang berkualitas, berdaya saing, dan berkelanjutan sesuai dengan lokalitas masing-masing daerah.


2 tampilan0 komentar

Kommentare


bottom of page