top of page
Gambar penulisPSII Indonesia

Harga BBM Nasional Tetap Meski Minyak Dunia Anjlok

Diperbarui: 29 Mei 2020

Pandemi Covid-19 yang saat ini melanda hampir seluruh negara telah berdampak signifikan terhadap sektor energi. Pemberlakuan lockdown untuk menekan laju penularan virus berimplikasi pada penurunan mobilitas dan kegiatan luar ruangan yang juga menurunkan permintaan minyak. Penurunan permintaan ini disusul dengan anjloknya harga minyak mentah. Bahkan, untuk pertama kalinya penurunan harga minyak mentah hingga mencapai di bawah nol terjadi di Amerika Serikat.


PT Pertamina (Persero) tidak mau melewatkan kesempatan anjloknya harga minyak dunia. Perusahaan plat merah tersebut memborong minyak melalui impor dengan tambahan pengadaan minyak mentah sebesar 10 juta barel. Hal ini dilakukan untuk mengambil kesempatan terhadap turunnya harga minyak dalam mengoptimalkan storage yang ada. Penambahan pengadaan juga dilakukan untuk kebutuhan gasolin sebanyak 9,3 juta barel dan gas LPG sebesar 5 x 44.000 MT untuk menjamin security of supply dari ketersediaan volume dengan memanfaatkan momen time to buy.


Secara ekonomi, pembelian minyak mentah dengan harga miring dan menjualnya kembali dengan harga normal dinilai menguntungkan. Penurunan harga minyak mentah secara signifikan menyebabkan masyarakat menuntut PT Pertamina (Persero) untuk ikut menurunkan harga BBM. Di sisi lain, mempertahankan harga BBM dinilai mampu menekan mobilitas penduduk di tengah pandemi dan ketidakpastian ekonomi. Meskipun telah menuai kritik dari masyarakat sekitar, PT Pertamina (Persero) sampai saat ini masih belum mengkonfirmasi terkait penurunan harga BBM tersebut.


Pengadaan minyak mentah impor harus dilakukan dengan hati-hati dan memperhitungkan kondisi permitaan dalam negeri. Dalam jangka pendek, kebijakan untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah, hingga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah menurunkan konsumsi masyarakat terhadap BBM, serta konsumsi listrik dari sektor bisnis. Hal tersebut akan membuat cadangan minyak mentah tersedia dalam jumlah melimpah. Namun demikian, relaksasi PSBB dapat meningkatkan kembali permintaan minyak mentah meskipun diperkirakan akan menyesuaikan kondisi normal baru yang memungkinkan tren Work from Home (WFH) berlanjut.


Disadur dari Anisatul Umah dalam cnbcindonesia.com pada 16 April 2020


2 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page