top of page

Daya Tarik Infrastruktur Indonesia

Kondisi infrastruktur suatu negara dapat berimplikasi pada indeks daya saing infrastruktur. World Economic Forum (WEF) menunjukkan adanya peningkatan indeks daya saing infrastruktur Indonesia hingga 10 tingkat. Data Global Competitiveness Index 2015/2016 menunjukkan Indonesia berada pada urutan ke-62 dan meningkat pada periode 2017/2018 ke posisi 52. Pembangunan infrastruktur terus menjadi prioritas utama untuk meningkatkan daya saing Indonesia, sekaligus mengejar ketertinggalannya.


Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Wismana Adi Suryabrata, menyatakan bahwa percepatan pembangunan infrastruktur akan mendorong Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi. Pembangunan infrastruktur sangatlah diperlukan, mengingat pasca krisis Indonesia memiliki ketimpangan infrastruktur yang cukup tinggi. Tetapi hingga beberapa tahun setelah krisis, infrastruktur sebagai motor pertumbuhan masih berada dalam kualitas rendah, hal ini ditandai dengan stok infrastruktur Indonesia sebesar 38 persen dari PDB. Pembangunan infrastruktur ditujukan untuk pemenuhan pelayanan dasar, pemenuhan infrastruktur perkotaan, hingga infrastruktur pendukung sektor unggulan.


Konektivitas fisik perlu dibangun untuk berbagai sektor unggulan, termasuk pariwisata. Hal ini untuk menurunkan biaya logistik. Terdapat beberapa pembangunan terkait hal tersebut, yaitu bandara, kereta api, tol, dan lainnya, misalnya untuk mendukung 10 kawasan Bali baru. Terkait pendanaan infrastruktur, Wismana menyebutkan perlunya peran dari sektor swasta. Total kebutuhan investasi untuk infrastruktur sebesar Rp 4.762,2 Triliun. Investasi dari APBN dan APBD diperkirakan mampu mencapai 41,3 persen, sedangkan dari BUMN sebesar 22,2 persen, dan swasta 36,5 persen. Walaupun melibatkan swasta, tetapi tetap terdapat pengawasan negara agar tidak merugikan masyarakat sekitar.


Meningkatnya indeks daya saing infrastruktur dapat mengindikasikan bahwa Indonesia merupakan negara yang menarik untuk berinvestasi. Keterlibatan sektor swasta dalam hal pembiayaan dan pengoperasiaan mampu mempercepat penyediaan infrastruktur hingga manfaatnya semakin cepat dirasakan masyarakat. Percepatan dan pemerataan penyediaan infrastruktur juga berimplikasi pada penurunan biaya logistik yang dapat meningkatkan efisiensi sektor industri, serta memicu pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.


Disadur dari Erlangga Djumena dalam money.kompas.com pada 27 April 2018


#infrastruktur #investasi #indeks #daya #saing #GlobalCompetitivenessIndex

4 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page